Hasil panen kentang di Lurang-dibagi atas 3 grade |
PENDAHULUAN
Kentang
(Solanum tuberosum) merupakan
tanaman dataran tinggi. Meskipun demikian, beberapa varitas kentang dapat
ditanam di dataran rendah dan umbi yang dihasilkan juga tidak mengecewakan.
Kentang juga masih menjadi barang langka di Pulau Wetar, sehingga untuk
memenuhi kebutuhan terhadap konsumsi kentang maka kentang didatangkan dari
Pulau Jawa meskipun harganya mahal.
Kentang tumbuh subur di kebun Lurang - Wetar |
Berdasarkan
pemikiran tersebut, maka petani ingin menanam kentang di Wetar dan terlebih
dahulu diujicobakan di kebun percobaan PT Batutua Tembaga Raya. Terdapat 3
varitas yang diujicobakan yaitu Granola Lembang, Granola Australia dan varitas
Granola Kembang ungu.
Syarat tumbuh kentang adalah pada iklim dengan curah hujan
rata-rata 1.500 mm/tahun, lama penyinaran 9-10 jam/hari, suhu optimal 18-21
°C, kelembaban 80-90% dan ketinggian antara 1.000-3.000 m dpl. Media tanam
yang diperlukan agar kentang dapat tumbuh dengan subur, yaitu media tanam
dengan struktur remah, gembur, banyak mengandung bahan organik, berdrainase
baik dan memiliki lapisan olah yang dalam dan pH antara 5,8-7,0.
METODE
PENANAMAN DAN PEMELIHARAAN
Sumber bibit
berasal dari Malang, Jawa Timur. Terdapat tiga bedeng percobaan, masing-masing
untuk
varitas Granola Australia, Granola Kembang Ungu dan Granola Lembang. Media
tanam berupa campuran tanah dan kotoran ayam. Ketiga bedeng tersebut
dilindungi dengan paranet untuk mengurangi intensitas cahaya matahari. Tanaman kentang disiram sehari sekali, di
pagi hari. Tidak menggunakan pestisida karena tanaman tumbuh sehat. Hama yang
ada, semut merah yang memakan umbi kentang pada saat kentang siap dipanen sehingga
muncul lubang pada umbi dan mengurangi kualitas umbi. Lokasi penanaman berada
kurang 100 m dpl tetapi berhasil panen dengan umbi yang besar.
Mama Agu Mawatis siap panen kentang |
PANEN DAN
KUALITAS UMBI KETANG
Kentang ditanam pada tanggal 17 Juni 2012 dan panen pada tanggal
4 September 2012. Umur panen ketiga varitas ini adalah 80 HST. Hasil panen
ketiga varitas ini dapat dilihat pada tabel berikut:
Varitas
|
Jumlah pohon
|
Hasil panen (Kg)
|
Total Panen (Kg)
|
Rata-rata berat per pohon (Kg)
|
||
Grade A
|
Grade B
|
Grade C
|
||||
Granola
Australia
|
11
|
2,4
|
0,8
|
0,3
|
3,5
|
0,32
|
Granola
Kembang Ungu
|
8
|
2,5
|
1,7
|
0,3
|
4,5
|
|
Granola
Lembang
|
13
|
2,5
|
1,6
|
1,1
|
5,2
|
0,40
|
Total
|
32
|
7,4
|
4,1
|
1,7
|
13,2
|
0,41
|
Ibu Mery Maata sedang panen kentang di kebun Lurang-Wetar |
Uji rasa dilakukan oleh Pak Rizal dari dapur BTR dan ibu Mia
Soenan, manajer Comdev. Hasil uji menunjukkan, kentang goreng rasanya lebih
gurih dan segar dibandingkan dengan kentang yang
didatangkan melalui Kupang,
NTT. Kentang ini juga renyah dan disukai oleh beberapa orang yang ikut
menikmati kentang goreng tersebut. Karena itu, ke depan Comdev akan mencoba
menanam kentang ini sekali lagi di kebun percobaan dan jika hasilnya baik maka
selanjutnya akan direkomendasikan untuk ditanam di kebun petani di bawah
monitoring dan evaluasi dari Comdev.
1 pohon kentang, berat mencapai 0,56 kg |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar